Minggu, 31 Maret 2013

JAM KOMANDAN DANREM 163/WSA YANG BARU


Mengawali tugas, Danrem Kumpulkan seluruh anggotanya.


Dalam sejarah perjuangan bangsa-bangsa menyatakan bahwa semua Negara yang ada dimuka bumi ini termasuk Indonesia pernah berperang.  Rentang waktu begitu panjang digunakan manusia untuk berperang, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini hanya ada sedikit waktu damai. Sehingga tidak salah bila ada yang berpendapat “…jika ingin damai maka bersiaplah untuk perang”. Hal itu dikatakan Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel Inf Dr. Anton Nugroho MMDS, M.A., Rabu (20/3) ketika untuk pertama kali memberikan pengarahannya kepada segenap anggota Prajurit dan PNS Korem 163/WSA beserta jajarannya di Aula Makorem 163/WSA Jl. PB Sudirman, Denpasar, Bali.

            Menarik apa yang dikemukakan Danrem pada acara pembinaan satuan yang disebut sebagai acara “Jam Komandan”. Lebih lanjut Danrem 163/WSA menjelaskan, masalah perang dan damai, keputusan itu ada ditangan Presiden. Tetapi di era revolusi kemerdekaan antara pemerintah dan TNI dulu pernah berbeda pendapat dalam mengelola NKRI ini, yaitu disaat pemerintah RI menyerah dan Pimpinan pemerintahan RI ditahan oleh kolonial belanda, justru pihak TNI malah menggibarkan bendera perangnya.

Selanjutnya sebagai konsekwensi logis dari penahanan pimpinan pemerintah RI, maka belandapun tidak lagi mengakui eksistensi organisasi pemerintah RI yang ada.  Disinilah tonggak sejarah bermula, disaat rakyat kehilangan sosok pimpinan, TNI mejadi pengayom rakyat dengan cara membuat kantong-kantong perlawanan dan mengembangkan organisasi kemiliterannya, sebagaimana di setiap propinsi  TNI membentuk Markas Korem, di tingkat Kabupaten ada organisasi Kodim, dikecamatan ada Koramil dan di desa ditugaskan seorang tentara yang disebut Babinsa ditugaskan sebagai ujung tombak TNI khususnya dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara.  Semua itu dilakukan, karena TNI sadar bahwa dimanapun perang digelar, tak akan pernah berhasil jika tanpa dukungan rakyat setempat.  Sejarah perjuangan panjang TNI dalam mempertahankan NKRI itulah maka dikemudian hari melahirkan suatu konsep Pembinaan Teritorial TNI sekaligus merupakan gelar TNI-AD yang ada hingga sekarang ini.

Acara pembinaan personel yang berlangsung hampir 4 jam tersebut terlaksana dalam suasana yang penuh akrab dan kekeluargaan. Diakhir pengarahannya Danrem minta kepada setiap anggota Korem 163/WSA untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan pembinaan kesemaptaan jasmani masing-masing, “jangan sampai hanya karena tidak bisa lari 12 menit kita menyesal nantinya” Demikian tegas Danrem 163/Wira Satya. (Penrem 163/Wira Satya)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Korem 163/Wirasatya Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template