Senin, 30 Maret 2015

HARI RAYA NYEPI

SINERGITAS JAJARAN KODIM 1619/TABANAN
DAN  POLRES  AMANKAN  PAWAI  OGOH-OGOH

    Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Bhuta Kala mempresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur danntak terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan biasanya dalam wujud Raksasa. Dalam perkembangannya selain wujud raksasa ogoh-ogoh saat ini sering pula digambarkan dalam wujud mahluk-mahluk yang hidup di Mayapada,Surga dan Neraka seperti Naga, Tikus, Anjing dan lain sebagainya.

    Dalam fungsi utamanya, ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala,dibuat menjelang Hari Raya Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling Desa pada senja hari pengrupukan, sehari sebelum Hari Raya Nyepi yang melambangkan kinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dashyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung(alam semesta) dan Bhuana Alit (diri manusia) yang akan mengantarkan mahluk hidup khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran dan tergantung pada niat luhur manusia,sebagai mahluk Tuhan yang paling mulia menjaga dirinya sendiri dan seisi Dunia.

   Kegiatan pawai Ogoh-ogoh yang digelar secara serempak dan merata di seluruh wilayah Ka.Tabanan pada Jumat 20 Maret 2015 sejak siang hingga malan hari ini merupakan wujud pelestarian Budaya yang hingga saat ini tetap diperthankan. Namun di satu sisi seiring perkembangan jaman pawai ogoh-ogoh ini juga membawa kerawanan antara lain perkelahian karena beberapa oknum peserta ada yang memulai kegiatan dengan minum-minuman keras meskipun aparat keamanan selalu melarang dan bahkan melakukan razia. Inilah yang menjadi latar belakang perlunya sinergitas jajaran Kodim 1619/Tabanan dan Polres untuk ikut memantau kegiatan secara melekat meski secara adat para pecalang telah mengatur mekanisme pengamanan baik ke dalam maupun keluar. 

    Hari ini, seluruh prajurit yang beragama Hindu deberikan libur fakultatif, namun bagi prajurit Kodim 1619/Tabanan khususnya yang menjabat sebagai Babinsa tetap melaksanakan dinas bergabung dengan masing-masing Banjar atau Desa pada daerah binaannya guna mengamankan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh dikendalikan lansung oleh para Danramil dari lokasi kegiatan yang terpusat di setiap Kecamatan. Demikian halnya dengan aparat Kepolisian seluruhnya total dikerahkan ke jalanan untuk mengamankan kegiatan. Hingga berita ini ditulis, pawai masih berlangsung dan kita semua berharap kegiatan berjalan dengan lancar dan tidak ada satupun kegiatan negatif yang tentu saja akan mengganggu kesucian perayaan Nyepi di seluruh Wilayah Kodim 1619/Tabanan. (oleh penrem 163/WSA)
Continue Reading...

Rabu, 11 Maret 2015

SWASEMBADA PANGAN


PENINJAUAN LOKASI TANAM KEDELAI

    Sebelum melaksanakan peninjauan lahan yang direncanakan akan diadakan penanaman kedelai rombongan Dandim 1619/Tabanan dan Kadistan Pemkab Tabanan menyempatkan untuk menyaksikan proses pendistribusian pupuk hingga ke Subak dan Para Petani,serta melakukan pengawasan realisasi bantuan Pemerintah di sektor Pertanian. Pekaseh Subak Gadon-3 Bapak I Ketut Sukadana dalam kesempatan itu melaporkan bahwa bantuan dana pertanian bagi petani dari pemerintah telah diterima oleh Pekaseh Subak Gadon-3 dan dalam proses pembelanjaan barang berupa bibit,pupuk,insektisida atau obat-obatan selanjutnya segera didistribusikan kepada para petani sesuai alokasi. Diakuinya bahwa perhatian pemerintah di Sektor Pertanian saat ini semakin baik bahkan pelibatan Babinsa dalam pendampingan dinilai sebagai langkah positif untuk meningkatkan motivasi dan semangat petani guna mendonrak hasil produksi pertanian khususnya di wilayah Desa Beraban Kecamatan Kederi Kab. Tabanan. Pada kesempatan itu rombongan Dandim 1619/Tabanan dan Kadistan Tabanan menyiapkan beberapa petak lahan persawahan yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi penanaman kedelai secara simbolis bersama petani setempat, yang diharapkan bisa memberikan semangat kepada para petani dalam menanam kedelai guna terwujudnya swasembada pangan untuk mendukung program Ketahanan Pangan. 



(Oleh Penrem 163/WSA)
Continue Reading...

Selasa, 03 Maret 2015

SEMINAR SEHARI

BUNUH DIRI DAN PENCEGAHANNYA

      Kepedulian terhadap perkembangan situasi sosial khususnya kemanusiaan oleh PEPABRI yang dikemas dalam seminar sehari, tanggal 3 Maret 2015 di Aula Makorem 163/WSA yang bertemakan "Bunuh Diri Dan Pencegahaanya"mendapat perhatian serius dari Gubernur Bali Bapak Made Mangku Pastika dan peserta seminarpun sangat antusias mengikuti paparan materi yang disampaikan oleh para nara sumber yang terdiri dari Komandan Korem 163/WSA Kolonel Inf Heri Wiranto,S.E.,M.M. ,Dirreskrim Polda Bali, Ketua PHDI Bali Dan Prof.DR.dr. Luh Ketut Suryani. Sebagai Masyarakat Kita generasi muda mengucapkan terima kasih kepada PEPABRI Prov. Bali 
yang peduli akan kondisi sosial yang berkembang ditengah masyarakat. Sebagai nara sumber yang pertama memaparkan tentang bunuh diri dan pencegahannya Komandan Korem 163/WSA mengambil kesimpulan bahwa bunuh diri dapat menimpa siapa saja tidak mengenal batas usia,jenis kelamin,status,kelompok dan golongan. Didalam mengatasi misinya pada dasarnya masih dapat dicegah dengan syarat setiap individu harus memahami tiap-tiap permasalahan yang mengganggu dan menimpa dirinya. Untuk itu sebagai umat manusia sejak dini perlu ditanamkan akan keyakinan Agama akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai mahluk sosial hendaknya tidak menutup diri mau menyampaikan permasalahan yang dihadapi kepada saudara, kawan atau kerabat yang dianggap mampu memberikan jalan pemecahannya. Dalam kehidupan bermasyarakat hendaknya mau peduli terhadap lingkungan, malakukan identifikasi dalam lingkungan kita terhadap kondisi sosial sehingga bila terjadi hal-hal yang dianggap ganjil dapat sedini mungkin dicegah, kita harus peduli dan mau memberikan bantuan pemecahan masalah terhadap saudara kita yang memerlukan bantuan sehingga dapat mengurangi beban pikiran yang dideritanya. Apabila kita melihat diantara saudara, tetangga dan masyarakat disekitar kita yang berbuat ganjil lakukan interaksi dan berikan dukungan moril.  
( Oleh Penrem 163/WSA )
Continue Reading...
 

Korem 163/Wirasatya Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template