Rabu, 11 Desember 2013

APEL TERPUSAT DAN RAMIN DAN BABINSA SE-BALI



Danrem 163/Wira Satya
Apelkan seluruh Danramil dan Babinsa se-Bali
Setiap Danramil dan Babinsa harus meningkatkan peran dalam menjaga keamanan wilayah sesuai sektor tugas dan tanggung jawab masing-masing. ” Babinsa harus mampu mencegah terjadinya konflik dan jangan lagi ada konflik sekecil apapun di daerah kita”. Penegasan ini dikatakan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya di depan seluruh Danramil dan Babinsa Korem 163/WSA beberapa saat sebelum kegiatan apel terpusat dimulai. (Rabu,11/12)
Lebih lanjut dikatakan, dalam mencegah terjadinya konflik, harus bisa menjalin komunikasi dengan semua tokoh yang ada baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama maupun semua komponen masyarakat lainnya…. “Pahami makna desa Kalapatra”. Ujarnya, agar bisa diterima dan mendapat tempat yang baik di hati rakyat maka kalian sebagai aparat teritorial terlebih dahulu memiliki rasa bangga terhadap kearifan lokal daerah binaan masing-masing.  Karena menurut Pangdam, berawal dari rasa bangga nantinya akan tumbuh perasaan senang dan sayang yang pada akhirnya eksistensi sebagai Apkowil bisa diterima dan mendapat tempat yang baik di hati rakyat.
Sementara itu ditempat yang sama Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf Dr. Anton Nugroho, MMDS.,M.A. mengatakan, kegiatan apel Danramil dan Babinsa ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut pelaksanaan Apel Danrem dan Dandim se-Indonesia di Jawa Barat belum lama ini. Selanjutnya mengingatkan seluruh prajuritnya bahwa sebagai aparat komando kewilayahan (Apkowil) harus mampu melakukan pembinaan wilayah untuk terciptanya stabilitas keamanan dan kondusifitas di tengah masyarakat.  Khususnya menghadapi agenda tahun  2014 dimana terdapat Pesta Demokrasi Pemilihan Legislatif dan Presiden & Wakil Presiden.
Oleh karena itu, Danrem menilai apel terpusat ini sangat tepat dimanfaatkan  untuk menyampaikan informasi dan menyamakan visi, persepsi dan interpretasi dalam menyikapi permasalahan yang timbul di lapangan atau wilayah masing-masing…”aparat komando teritorial harus mampu mensikapi kondisi dengan mengantisipasi setiap kerawanan yang mungkin muncul demi terciptanya suasana yang kondusif sehingga tidak berdampak negatif pada masyarakat Bali.
Apel Danramil dan Babinsa dilaksanakan selama sehari di Markas Korem 163/WSA. Di ikuti oleh sekitar 800 prajurit, terdiri 52 orang Danramil dan  744 orang  babinsa dari seluruh Kodim-Kodim yang berada dalam wilayah Korem 163/Wira Satya, yaitu meliputi 8 kabupaten di Propinsi Bali, diantaranya Kodim 1609/Bulleleng, Kodim 1610/Klungkung, Kodim 1611/Badung, Kodim 1616/Gianyar, Kodim 1617/Jembrana, Kodim 1619/Tabanan, Kodim 1623/Karangasem, Kodim 1626/Bangli.
Hadir, sekaligus memberikan pendalaman materi pengetahuan territorial kepada para peserta apel terpusat, antara lain Asintel Kol Arm Steverly, Aster Kol Inf Md Datrawan dan seluruh Dandim seBali serta para Kasi Korem 163/Wira Satya.
(penrem 163/Wira Satya).

Continue Reading...

Selasa, 03 Desember 2013

PAMEN LULUSAN DIKREG LI SESKOAD MENERIMA PEMBEKALAN DARI DANREM 163/WSA



Danrem 163/WSA beri pembekalan 12 Pamen

Lulusan Dikreg LI Seskoad


Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel Inf Dr. Anton Nugroho, MMDS.,M.A. di dampingi Kasrem, Kasiops dan Kasipers Selasa (3/12) menerima kedatangan 12 orang Perwira Menengah (Pamen) berpangkat mayor Lulusan Dikreg LI Seskoad di Ruang rapat Tanah Aron, Makorem 163/WSA Jl. PB. Sudirman, Denpasar. 

Acara penerimaan diawali perkenalan dilanjutkan dengan uraian pengalaman Danrem selama bertugas adalah gambaran pengalaman yang perlu diaplikasikan oleh para perwira yang baru selesai mengikuti pendidikan Seskoad, sekaligus bekal pengetahuan yang berguna sebelum melaksanakan tugas di satuan jajaran Kodam IX/Udayana.

Dihadapan para perwira lulusan Dikreg Seskoad 2013 Danrem 163/WSA menyampaikan pesan dan penekanan yaitu sesudah sekolah, hendaknya ada nilai tambah baik di bidang pekerjaan, pandangan, sikap maupun pola pikir serta tindakan nyata di lapangan secara strategis.

Sebagai Perwira lulusan Pendidikan Pengembangan Umum Tertinggi di Angkatan Darat, Danrem 163 minta untuk segera berorientasi menerima tugas dan tanggung jawab guna mendapatkan “ Trust ” (kepercayaan) dari pimpinan satuan. Jalan jauh dan panjang masih terbentang dan generasi penerus kepemimpinan TNI AD harus berorientasi untuk keberhasilan tugas pokok satuan bukan berorientasi pada materi. 

Usai menerima pengarahan ke 12 Pamen tersebut segera akan melakukan orientasi tugas keseluruh staf, baik yang ada di Makorem maupun ke  satuan Kodim jajaran Korem 163/Wira Satya. (penrem 163/WSA).

Continue Reading...

Minggu, 01 Desember 2013

GELADI HADAPI ANCAMAN BENCANA ALAM



BPBD Provinsi Bali gandeng Kodim 1616/Gianyar Latih Masyarakat Hadapi Ancaman Bencana alam

BPBD Prov Bali gandeng Kodim 1626/Gyr Sabtu (30/11). menggelar geladi lapang bersama di Pantai Lebih, Gianyar dengan melibatkan segenap instansi pemkab terkait pada Geladi yang bertemakan “Dengan Geladi Lapang Penanggulangan Bencana, Kabupaten Gianyar Siap Untuk Melakukan Penguatan Kemampuan Kapasitas Yang Dimiliki Untuk Mengantisipasi Kejadian Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Gianyar”. selain instansi pemerintah yang ada, Pemkab Gianyar juga melibatkan juga organisasi masyarakat dan sektor swasta.

Menurut Kepala Pengawas dan Pengendali (Kawasdal) kegiatan Geladi Mayor Inf Dw Darmada bahwa latihan ini diselenggarakan oleh BPBD Propinsi merupakan latihan puncak untuk menguji rencana kontijensi penanggulangan bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang mungkin terjadi di Kabupaten Gianyar.

Skenario geladi lapang diawali munculnya gempa bumi berkekuatan 8.2 skala Richter kemudian disusul Tsunami adalah suatu perkiraan ilmiah sebab Pulau Dewata dengan Seribu Pura ini memang berpotensi mengalami gempa bumi di masa mendatang.

Sebagaimana kita ketahui kondisi geografis Bali sebagai suatu pulau kecil merupakan wilayah yang sangat rawan terhadap terjadinya bencana. Hal ini dikarenakan karena letak wilayah negara Indonesia termasuk Bali berada pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik utama dunia. Keadaan alamnya yang tidak rata, terdiri dari hutan, gunung-gunung berapi, aliran sungai dan rawa-rawa bisa mengundang kerawanan tersendiri. Oleh karena itu jika perkiraan itu benar-benar terjadi, maka diprediksikan gempa yang disertai tsunami di pesisir timur Pulau Bali ini pasti akan membawa korban besar mengingat perkembangan pembangunan fisik di seluruh daratan Bali sangat cepat. 

Geladi ini dilakukan secara terpadu melibatkan unsur Pemda dan TNI dan Polri, serta intansi swasta maupun Organisasi masyarakat yang ada di wilayah Gianyar telah mendapat perhatian secara khusus dari pemprov Bali Maupun Korem 163/Wira Satya. 

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar geladi ini sebagai kesempatan untuk melatih apa yang telah disusun dalam rencana kontijensi penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami. “Geladi lapang ini menggugah kesiapsiagaan dan respon darurat kita, jadi semua pihak terlibat baik instansi pemerintah, swasta maupun Organisasi masyarakat diharapkan hadir dalam geladi ini”. Ujarnya. Kedepan perlu keterlibatan lebih luas dari pihak swasta karena penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, masyarakat sipil maupun dunia usaha atau pihak swasta.

           Sementara itu Perwira Seksi Latihan Korem 163/WSA Mayor Inf Dewa Darmada selaku Kepala Pengawasan dan Pengendali Geladi lapang ini juga mengingatkan tentang pentingnya peran media massa, tidak hanya pada peliputan pada saat gelada saja tetapi keterlibatan mereka pada implementasi pelaksanaan yang sesungguhnya. (penrem 163/Wira Satya)

Continue Reading...
 

Korem 163/Wirasatya Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template