Lomba kicau burung Piala
Bergilir Danrem 163/WSA
Ratusan
pecinta burung dari Bali, NTB dan Jawa timur, minggu (2/2) berkumpul untuk
memperebutkan piala Danrem 163/WSA dalam gelar lomba kicau burung di lapangan
MaKorem 163/Wira Satya, Denpasar.
Lomba
Burung Berkicau atau
bisa diartikan juga Lomba
Seni Suara Burung. Tentunya yang menjadi penilaian paling utama dalam lomba ini selain kualitas
berkicaunya (irama lagu) burung, juga gaya jogetnya serta keadaan fisik burung harus sehat, tidak ada cacat (burung dalam kondisi utuh), warna bulu burung yang baik dan bulu tidak kusam.
Mungkin karena sifatnya yang alami ini menjadi
alasan sehingga dari sekian banyak jenis kegiatan mengoleksi
satwa, yang saat ini cukup banyak digandrungi kaum Adam adalah hobby memelihara
burung berkicau, seperti burung cucakrowo, burung pendet,dan burung kenari dan
banyak jenis burung menarik lainnya.
Bahkan
diantara para pemilik burung berkicau ini sebelum mengikuti lomba kicau burung
dalam rangka memeriahkan Hari jadi ke-53 Korem 163/Wira Satya juga kerap membawa
burung peliharaannya pada event-event lomba burung di berbagai provinsi Jawa
dan Bali.
Suasana
lomba kicau burung di Lapangan Makorem 163/WSA ini cukup semarak dengan kicauan
ratusan burung, serta aksi para pemiliknya, yang berupaya memancing burung
kesayangannya agar terus berkicau.
Menurut
koordinator lomba Mayor Art Adi Santoso diantara peserta lomba burung ini
sebagian besar sudah sering mengikuti di event-event tingkat nasional di
kota-kota besar di tanah air. Tak heran, harga jual burung ini cukup tinggi, ada
yang mencapai lebih dari 100 juta rupiah, ujarnya.
Keluar
sebagai juara dan berhak memboyong piala bergilir Danrem 163/Wira Satya adalah
Gus tut dari Tabanan BC selaku pemilik Punglor Merah yang diberi nama
“milioner”. Selanjutnya Tropi Piala Bergilir langsung diserahkan Danrem 163/WSA
Kolonel Inf Dr. Anton Nugroho, MMDS.,M.A. disaksikan pengurus Pengda Bali, Para
Dandim jajaran Korem 163/WSA serta ratusan peserta lomba dan undangan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar