Mengawali tugas,
Danrem Kumpulkan seluruh anggotanya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa-bangsa menyatakan bahwa semua Negara yang ada dimuka bumi ini termasuk Indonesia pernah berperang. Rentang waktu begitu panjang digunakan manusia untuk berperang, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini hanya ada sedikit waktu damai. Sehingga tidak salah bila ada yang berpendapat “…jika ingin damai maka bersiaplah untuk perang”. Hal itu dikatakan Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel Inf Dr. Anton Nugroho MMDS, M.A., Rabu (20/3) ketika untuk pertama kali memberikan pengarahannya kepada segenap anggota Prajurit dan PNS Korem 163/WSA beserta jajarannya di Aula Makorem 163/WSA Jl. PB Sudirman, Denpasar, Bali.
Menarik
apa yang dikemukakan Danrem pada acara pembinaan satuan yang disebut sebagai
acara “Jam Komandan”. Lebih lanjut Danrem 163/WSA menjelaskan, masalah perang
dan damai, keputusan itu ada ditangan Presiden. Tetapi di era revolusi
kemerdekaan antara pemerintah dan TNI dulu pernah berbeda pendapat dalam
mengelola NKRI ini, yaitu disaat pemerintah RI menyerah dan Pimpinan
pemerintahan RI ditahan oleh kolonial belanda, justru pihak TNI malah menggibarkan
bendera perangnya.
Selanjutnya sebagai
konsekwensi logis dari penahanan pimpinan pemerintah RI, maka belandapun tidak lagi
mengakui eksistensi organisasi pemerintah RI yang ada. Disinilah tonggak sejarah bermula, disaat rakyat
kehilangan sosok pimpinan, TNI mejadi pengayom rakyat dengan cara membuat
kantong-kantong perlawanan dan mengembangkan organisasi kemiliterannya,
sebagaimana di setiap propinsi TNI
membentuk Markas Korem, di tingkat Kabupaten ada organisasi Kodim, dikecamatan
ada Koramil dan di desa ditugaskan seorang tentara yang disebut Babinsa ditugaskan
sebagai ujung tombak TNI khususnya dalam membangun kesadaran berbangsa dan
bernegara. Semua itu dilakukan, karena
TNI sadar bahwa dimanapun perang digelar, tak akan pernah berhasil jika tanpa
dukungan rakyat setempat. Sejarah
perjuangan panjang TNI dalam mempertahankan NKRI itulah maka dikemudian hari
melahirkan suatu konsep Pembinaan Teritorial TNI sekaligus merupakan gelar
TNI-AD yang ada hingga sekarang ini.
Acara pembinaan
personel yang berlangsung hampir 4 jam tersebut terlaksana dalam suasana yang
penuh akrab dan kekeluargaan. Diakhir pengarahannya Danrem minta kepada setiap
anggota Korem 163/WSA untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan
pembinaan kesemaptaan jasmani masing-masing, “jangan sampai hanya karena tidak
bisa lari 12 menit kita menyesal nantinya” Demikian tegas Danrem 163/Wira
Satya. (Penrem 163/Wira Satya)