SINERGITAS JAJARAN KODIM 1619/TABANAN
DAN POLRES AMANKAN PAWAI OGOH-OGOH
Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Bhuta Kala mempresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur danntak terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan biasanya dalam wujud Raksasa. Dalam perkembangannya selain wujud raksasa ogoh-ogoh saat ini sering pula digambarkan dalam wujud mahluk-mahluk yang hidup di Mayapada,Surga dan Neraka seperti Naga, Tikus, Anjing dan lain sebagainya.
Dalam fungsi utamanya, ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala,dibuat menjelang Hari Raya Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling Desa pada senja hari pengrupukan, sehari sebelum Hari Raya Nyepi yang melambangkan kinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dashyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung(alam semesta) dan Bhuana Alit (diri manusia) yang akan mengantarkan mahluk hidup khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran dan tergantung pada niat luhur manusia,sebagai mahluk Tuhan yang paling mulia menjaga dirinya sendiri dan seisi Dunia.
Kegiatan pawai Ogoh-ogoh yang digelar secara serempak dan merata di seluruh wilayah Ka.Tabanan pada Jumat 20 Maret 2015 sejak siang hingga malan hari ini merupakan wujud pelestarian Budaya yang hingga saat ini tetap diperthankan. Namun di satu sisi seiring perkembangan jaman pawai ogoh-ogoh ini juga membawa kerawanan antara lain perkelahian karena beberapa oknum peserta ada yang memulai kegiatan dengan minum-minuman keras meskipun aparat keamanan selalu melarang dan bahkan melakukan razia. Inilah yang menjadi latar belakang perlunya sinergitas jajaran Kodim 1619/Tabanan dan Polres untuk ikut memantau kegiatan secara melekat meski secara adat para pecalang telah mengatur mekanisme pengamanan baik ke dalam maupun keluar.
Hari ini, seluruh prajurit yang beragama Hindu deberikan libur fakultatif, namun bagi prajurit Kodim 1619/Tabanan khususnya yang menjabat sebagai Babinsa tetap melaksanakan dinas bergabung dengan masing-masing Banjar atau Desa pada daerah binaannya guna mengamankan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh dikendalikan lansung oleh para Danramil dari lokasi kegiatan yang terpusat di setiap Kecamatan. Demikian halnya dengan aparat Kepolisian seluruhnya total dikerahkan ke jalanan untuk mengamankan kegiatan. Hingga berita ini ditulis, pawai masih berlangsung dan kita semua berharap kegiatan berjalan dengan lancar dan tidak ada satupun kegiatan negatif yang tentu saja akan mengganggu kesucian perayaan Nyepi di seluruh Wilayah Kodim 1619/Tabanan. (oleh penrem 163/WSA)