Selasa, 30 April 2013

SINERGISITAS CIPTAKAN PERSATUAN DAN KESATUAN



Sinergisitas ciptakan persatuan dan kesatuan

Polri dan TNI-AD mempunyai ujung tombak sampai ke desa-desa, yaitu Babinkamtibmas dan Babinsa. Sekarang kedua belah pihak semakin bisa bekerja sama, bahu membahu, tidak hanya dalam mengatasi keamanan saja tetapi juga masalah-masalah yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, dan saya yakin dengan dengan dukungan Pemda Bali, maka setiap permasalahan yang timbul akan dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.

          Hal itu dikatakan Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf Dr. Anton MMDS.,M.A. selasa (30/4) ketika mewakili Pangdam IXUdayana, bertindak selaku narasumber pada acara diskusi panel yang digelar oleh Pemprov Bali di Hotel Mercure, Sanur, Denpasar.

Pelaksanaan diskusi dengan moderator Drs Silanaya, Staf ahli gubernur bidang SDM dan Kemasyarakatan, berlangsung selama 3 jam lebih, mengetengahkan judul “Sinergisitas Kodam IX/Udayana Menciptakan Persatuan dan Kesatuan Bali”. Maksud dan tujuannya adalah membangun senergisitas  dalam rangka menciptakan dan memelihara situasi Kamtibmas yang kondusif khususnya di wilayah Bali, lebih-lebih dalam menyongsong perhelatan Pilgub Bali Mei mendatang.

          Lebih lanjut Danrem mengatakan sebagai aparat diharapkan dapat menutup celah-celah yang dapat disusupi oleh pihak lain yang ingin memprovokasi, hal ini harus dapat kita lakukan dengan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap aparat terkait, karena Baik prajurit TNI, Polri maupun Pemda mempunyai tugas masing-masing, tugas sesuai dengan  job description sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku di TNI, AD, AL, AU dan juga Polri. Demi ke”Ajeg”an Bali, mari kita satu sama lain saling menghargai dan menghormati begitu juga terhadap adat istiadat masyarakatnya.  

          Hadir pada acara tersebut adalah segenap Pimpinan/Kepala Dinas Pemda Provinsi Bali ditambah pejabat TNI AD, AL, AU dan Polda Bali serta seluruh Komandan Kodim seBali. (penrem 163/WSA)



Continue Reading...

Kamis, 25 April 2013


KUNKER DANREM 163/WIRA SATYA DI KLUNGKUNG

     Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf Dr. Anton Nugroho MMDS, MA. Kamis (25/4) mengunjungi Kodim 1610/Klungkung.
Kedatangannya yang di damping oleh Kapenrem mayor inf Sriyono, serta 2 orang perwira stafnya ke Markas Kodim 1610/Klungkung disambut Dandim 1610/Klungkung Letkol Czi Made Sutia beserta segenap perwiranya. Nampak hadir dalam acara tersebut antara lain Kapolres Klungkung AKBP Dra Ni Wayan Sri Y.W, Sik, Sekda Klungkung Ir. Kt Janapria, Kajari dan Ketua Pengadilan Negeri Klungkung. Kedatangan di Klungkung yang pertama kalinya sejak ia dilantik menjadi Danrem 163/WSA pertengahan maret 2013 yang lalu, adalah dalam rangka kunjungan kerja selaku pejabat Danrem baru sekaligus menjalin silaturahmi dengan pejabat yang ada di daerah. Dengan turun langsung ke daerah tentu akan lebih kenal situasi dan kondisi wilayah serta berbagai kendala daerah/wilayah territorial yang menjadi tanggung jawabnya. Selain memberikan pengarahan kepada anggota Kodim, Anton Nugroho juga menyampaikan beberapa penekanan dan kebijaksanaan untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas para prajurit Kodim sehari-hari. Ketika memberikan pengarahan kepada segenap anggota Kodim 1610/ Klungkung, perwira abituren Akmil 1988 ini berkeinginan untuk selalu dekat semua tokoh masyarakat maupun dengan seluruh anggotanya. Dihadapan seluruh anggota Kodim Klungkung mantan anggota Kopassus ini memaparkan Visi dan Misinya selaku Komandan Korem 163/WSA ia sangat menghargai kearifan lokal Bali dan mengajak seluruh anggotanya tanpa terkecuali untuk mengembangkan potensi lokal guna mendukung tugas pokok TNI. Menurut Danrem Anton, untuk dapat melaksanakan tugas pokok ini hendaknya seluruh prajurit di jajaran Korem 163/WSA memiliki moril yang tinggi dan semangat dalam bakerja. Karena jika moril rendah maka itu pertanda buruk akan terjadi. bukan membantu tugas pokok satuannya tetapi sebaliknya hanya akan mengganggu satuan dalam melaksanakan tugas pokoknya. Oleh karenanya setiap prajurit yang bermasalah diharapkan kesadarannya untuk melapor secara hierarkis, jika  secara prosedur sudah ditempuh tetapi dirasa belum menyelesaikan permasalahan, maka pintu rumah dan ruang kerja Danrem selalu terbuka 24 jam. Kolonel Anton menyadari ditengah perkembangan sosial yang sangat dinamis ini banyak orang stress, dia tidak ingin ada prajuritnya yang dalam melakukan tugasnya di wilayah Bali ini bermasalah akibat morilnya yang jelek.
     Diharapkan kedepan, setiap prajurit Korem 163/WSA khususnya para Babinsa dituntut untuk bisa melakukan komunikasi dua arah, baik dengan komandannya maupun dengan masyarakat di sekitarnya. Jika ingin dihargai dan dicintai rakyat maka setiap prajurit disamping harus menghormati dan menghargai budaya rakyat Bali, juga harus mampu melakukan kerjasama secara harmonis dengan instansi terkait lainnya demi membangun Bali secara kreatif, inovatif.
                                                                                                                       (Penrem 163/WSA)
Continue Reading...

Minggu, 07 April 2013

PANGGUNG HIBURAN PRAJURIT 2013


TNI dan Polisi Bali gelar panggung prajurit di Korem 163/WSA

Tidak seperti biasanya Lapangan Makorem 163/WSA yang terletak di Jl. PB Sudirman, Denpasar Jumat pagi (5/4) menjadi begitu ramai, dipenuhi oleh sekitar 900 orang aparat keamanan, dari Polda Bali datang dan berbaur dengan personel TNI (AD, AL, AU).

Menurut Kasiopsrem Mayor inf Umar ketika memimpin rapat panitya, mewakili Danrem 163/WSA bahwa maksud dan tujuan Panggung prajurit ini digelar adalah dalam rangka meningkatkan hubungan silaturahmi, harmonisasi, sinergitas, dan soliditas sesama aparatur keamanan di wilayah Bali.

Nampak hadir pada acara panggung gembira di Lapangan Makorem 163/WSA antara lain, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu, Kapolda Bali Irjen Pol Wachyunadi, Danrem 163/WSA, Danlanal Benoa, DanLanud Ngurah Rai, serta pejabat Eselon Kodam IX/Udayana dan Polda Bali.

Mengawali kegiatan pagi itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya mengajak bergembira bersama,…” jangan sekali-kali ada gesekan apalagi sampai ada ketersinggungan satu sama lain antara sesama prajurit” katanya. Kita ini tentaranya rakyat, kita ini polisinya rakyat. Mari kita sama-sama bergandengan tangan, menjaga dan memelihara kedamaian pulau dewata ini”.

Pangdam mengingatkan, Bali ini barometer Indonesia, oleh karena itu kita harus jaga dan amankan dengan segala konsekwensinya, sebab kalau provinsi ini sampai kacau maka kredibelitas  Indonesiapun akan terganggu,… “dengan keterpaduan dan Profesionalisme TNI dan Polri, kita akan bisa mengamankan dan memelihara stabilitas keamanan wilayah Bali.

Sementara itu Kapolda Bali memberikan pesan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas di Lapangan, yakni dengan menjabarkan Makna BALI. B berarti Beriman, yakni dalam melaksanakan tugas sehari-hari harus selalu ingat kepada Tuhan YME. Kemudian ”A” berarti Aman. Faktor “keamanan”  dalam tugas adalah prioritas Utama. Selanjutnya “L” berarti Lestari. Bali sudah terkenal di manca Negara antara lain karena kemampuannya melestarikan Budaya, adat maupun segala sesuatu yang menjadi cirikhas Bali dan kita semua sepakat untuk mempertahankannya. Dan yang terakhir huruf “I” berarti Inovatif, maksudnya setiap langkah prajurit TNI-Polri dalam melaksanakan tugas kenegaraan tidak boleh terhenti hanya karena keterbatasan-keterbatasan yang ada. Justru sebaliknya keterbatasan yang ada harus jadikan tantangan dan kehormatan dalam bertugas. Untuk itu kita harus mampu berinovasi dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada sehingga tugas pokok yang dipercayakan kepada kita dapat laksanakan secara optimal.

Acara panggung prajurit diawali dengan senam aerobic secara bersama-sama, terlihat semangat dan gembira seperti menunjukkan kedekatan hubungan silaturahmi sesama aparat keamanan yang bertanggung jawab terhadap stabilitas keamaan wilayah Bali.

Inti kehadiran prajurit kepolisian di Lapangan Makorem Denpasar, selain mesimakrama juga melakukan olahraga bersama-sama dengan personel TNI. Keakraban terlihat jelas. Tidak cuma prajurit muda tetapi para Pimpinan TNI dan Polisi ikut berbaur. Pangdam udayana, Kapolda Bali, Komandan Korem 163/WSA dan para pejabat Eselon 2, 3 Kodam Udayana dan Polda Bali tidak segan-segan bercengkerama dengan anak buahnya di atas panggung. Tak hanya mereka, juga ada Danlanud Ngurah Rai, Danlanal Benoa yang mengenakan seragam olahraga, terlihat kompak menggerakan badan. Tetap semangat meski sinar matahari pagi mulai menyengat.

Keakraban kian terlihat saat Pangdam IX/Udayana, Kapoda Bali mendendangkan beberapa lagu-lagu daerah, Semua prajurit TNI/Polri sontak bergoyang bersama. Tak mau kalah Karo Ops Polda Bali naik panggung menyanyikan lagu lagu Sarinem Neha Nehi yang disambut tepuk tangan dan teriakan para prajurit TNI dan Polri sambil berjoget bersama.

Simakrama TNI-Polri yang dilakukan pada hari jumat pagi itu sebenarnya menyiratkan sebuah keterpaduan tekad, bahwa dengan sinergitas atau kerja sama yang baik antara Polri dan TNI, maka semua event  baik yang berskala nasional maupun internasional akan dapat terselenggara dengan baik, tertib, lancar dan aman.

            Disadari bahwa penyelenggaraan panggung prajurit yang digelar TNI dan Polri  di Makorem 163/WSA diharapkan bisa menambah akrabnya tali silaturahmi kedua belah pihak. Semua pihak pasti berharap soliditas antar sesama aparat keamanan yang selama ini terpelihara dengan baik dapat ditingkatkan dan pertahankan sampai kapanpun juga demi kedamaian, keamanan dan kenyamanan masyarakat di Bali. Untuk itu Silaturahmi dan Kemanunggalan TNI-Polri merupakan sesuatu ikatan yang harus dipelihara, dipupuk dan dikembangkan dengan baik demi terwujudnya stabilitas keamanan di wilayah Bali,” Ujar Danrem 163/Wira Satya Kolonel inf Dr. Anton Nugroho. MMDS,M.A. Selaku penanggungjawab terselenggaranya kegiatan panggung prajurit TNI-Polri.
(Penrem 163/WSA)
Continue Reading...
 

Korem 163/Wirasatya Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template